http://us1.harunyahya.com/Detail/T/724BBCSO189/productId/35295/SUMBER_KEDAMAIAN_DAN_RASA_AMAN
  Al-Qur’an adalah kitab kebenaran yang  diturunkan kepada umat manusia sebagai petunjuk menuju jalan yang lurus  dan di dalam kitab ini, Allah memerintahkan manusia untuk mengadopsi  nilai-nilai moralitas yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai moral ini  didasarkan pada konsep cinta, kasih, saling memahami dan saling  menyayangi. Kata “Islam” berasal dari kata yang bermakna “Damai” dalam  bahasa Arab. Islam adalah sebuah agama yang disampaikan kepada umat  manusia untuk menciptakan perdamaian hidup melalui wujud nyata cinta dan  kasih sayang Allah yang tak terbatas di muka bumi ini.
  Beberapa orangyang mengatakan bahwa  suatu hal dilakukan demi agama,  mungkin, dan sesungguhnya, mereka  sendiri tidak memiliki pemahaman yang cukup terhadap agama tersebut, dan  sebagai akibatnya, merupakan sebuah kesalahan bagi kita jika kita  membentuk sebuah “pemikiran” terhadap agama tersebut dengan menjadikan  orang-orang tersebut sebagai tauladan dalam agama tersebut. Cara terbaik  untuk memahami sebuah agama adalah dengan mengkaji nilai-nilai atau  sumber-sumber ketuhanan dari agama itu sendiri.
  Sumber ketuhanan agama Islam adalah  Al-Quran, yang berdasar pada konsep moralitas, cinta, kasih sayang,  saling menghargai, rela berkorban, saling memahami, dan perdamaian.  Seorang muslim yang hidup dengan aturan-aturan tersebut dalam arti yang  sesungguhnya, maka ia akan menjadi sosok yang sangat beradab,  berhati-hati dalam berpikir, sederhana, sopan, mulia, adil, dapat  dipercaya, dan mudah dalam bergaul. Ia akan menebarkan cinta, rasa  hormat, kerukunan dan kebahagiaan hidup di sekelilingnya.
  Islam adalah Agama Perdamaian
  Teror dalam artian luas merupakan tindak  kekerasan terhadap sasaran-sasaran non-militer untuk kepentingan  politik. Dengan kata lain, sasaran-sasaran teror adalah warga sipil yang  sama sekali tidak bersalah dan tidak tahu-menahu tentang hal yang  berbau criminal, yang oleh para teroris, seringkali digunakan sebagai  kambing hitam atas tindakan “Pihak Lain”.
  Untuk alasan ini, terror adalah tindakan  pemaksaan terhadap orang-orang yang tidak bersalah ke dalam kekerasan,  yang merupakan tindak penyimpangan moral yang sama sekali tidak di  benarkan. Kasus ini serupa dengan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh  Hitler dan Stalin, yang merupakan tindak kejahatan terhadap kemanusiaan.
  Al-Qur’an adalah kitab yang  Haq (benar)  yang disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk menuju jalan yang  benar, dan  Allah memerintahkan manusia untuk mengadopsi nilai-nilai  moral luhur yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai moral yang  didasarkan pada konsep cinta, kasih sayang, saling mengasihi, dan saling  memahami. Kata " Islam " berasal dari kata yang bermakna "Damai" dalam  bahasa Arab. Islam merupakan agama yang disampaikan kepada umat manusia  dengan  tujuan menciptakan perdamaian hidup melalui wujud nyata cinta  dan kasih sayang Allah di muka bumi ini. Allah menyeru kepada semua umat  manusia kepada nilai-nilai moral Islam sehingga rasa kasih, sayang,  cinta dan kedamaian dapat dirasakan seluruh alam semesta. Dalam surat  Al-Baqarah ayat 208, Allah berfirman kepada orang-orang  beriman sebagai  berikut:
  “Hai orang-orang yang beriman!  masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu  ikuti langkah-langkah setan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu.” (QS.  Al-Baqarah, (2):208)
  Ayat diatas menjelaskan bahwa rasa aman  hanya dan pasti dapat dirasakan dengan "masuk kedalam islam", yang  berarti hidup dengan mengamalkan nilai-nilai moral yang terdapat dalam  Al-Qur’an. Nilai-nilai dalam Al-Qur’an mengikat seorang muslim untuk  selalu bertanggung jawab dalam memperlakukan semua orang, baik muslim  maupun non muslim, dengan baik dan adil; melindungi orang-orang yang  membutuhkan dan orang-orang yang tidak bersalah; serta mencegah  timbulnya kerusakan. Kerusakan merupakan segala bentuk kekerasan dan  teror yang menghilangkan rasa aman, kenyamanan dan kedamaian.  Sebagaimana Firman Allah dalam sebuah ayat, "sedang Allah tidak menyukai  kerusakan" (QS. Surat Al-Baqarah, (2):205)
  Membunuh seseorang tanpa alasan adalah satu  contoh nyata dari sebuah bentuk kerusakan. Allah berfirman dalam  Al-Qur’an melalui sebuah ayat yang sebelumnya juga pernah disampaikan  kepada Umat Yahudi dalam Taurat, yaitu :
  "… barangsiapa membunuh seseorang,  bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat  kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua  manusia... "(QS. Surat Al-Maidah, (5):32)
  Sebagaimana yang di sampaikan pada ayat  tersebut, seseorang yang membunuh, meskipun hanya satu nyawa, kecuali  sehubungan dengan tindakannya (yang dibunuh) terhadap orang lain atau  sebagai penyebab kerusakan di bumi, maka orang tersebut telah melakukan  pembunuhan seluruh umat manusia. Hal ini merupakan bukti, betapa  besarnya dosa melakukan, pembunuhan, pembantaian dan penyerangan yang  sering dikenal sebagai "Serangan Bunuh Diri" yang biasa di lakukan oleh  para teroris. Allah memberi tahukan kepada kita bahwa kekejaman para  teroris ini akan mendapat balasan di akhirat berdasarkan ayat berikut:
  “Sesungguhnya dosa itu atas  orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di  muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS.  Asy-Syuura,(26):42)
  Hal diatas menjelaskan bahwa tindakan teror  terhadap orang-orang  yang tidak bersalah benar-benar bertentangan  dengan Islam , dan sangat mustahil  bahwa seorang muslim dibenarkan  untuk melakukan tindakan kejahatan seperti itu. Sebaliknya Muslim  bertanggung jawab untuk menghentikan orang-orang ini, melenyapkan setiap  “tindakan perusakan di muka bumi” dan membawa kedamaian dan keamanan  pada setiap umat manusia di seluruh dunia. Islam tidak dapat  disejajarkan dengan terror, sebaliknya, Islam merupakan solusi dan jalan  untuk mencegah terorisme.
  Allah mengutuk tindak kejahatan
  Allah telah memerintahkan manusia untuk  menjauhi tindak kejahatan, penindasan; kekejaman; pembunuhan dan  pertumpahan darah, yang semuanya merupakan hal yang dilarang oleh agama  Islam. Allah menggambarkan orang-orang yang mengingkari perintah ini dan  melakukan tindakan yang secara terang-terangan menetang Al-Qur’an  sebagai “pengikut jejak setan”. Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang  berkaitan dengan ini:
  “Orang-orang yang merusak janji  Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah  perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi,  orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat  kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS. Ar-Rad, (13):25)
  “... Makan dan minumlah rizki (yang  diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan  berbuat kerusakan.” (QS. Al-Baqarah, (2):60)
  Mereka yang berpikir akan mencapai  keberhasilan dengan melakukan kejahatan; kerusuhan; penindasan; dan  dengan membunuh orang-orang yang tidak bersalah, benar-benar telah  melakukan kesalahan yang besar. Allah telah melarang segala tindak  kejahatan yang melibatkan terorisme dan kekerasan serta mengutuk semua  tindakan yang berkaitan dengan hal tersebut, dalam firman-Nya:  “Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan  orang-orang yang membuat kerusakan, pada salah satu ayat-Nya.” (QS.  Yunus, (10):81)
  Saat ini, aksi terorisme, genosida  (pemusnahan terencana terhadap suatu bangsa), dan pembantaian terjadi di  seluruh dunia. Orang-orang yang tidak bersalah terbunuh secara  mengenaskan, dan negara-negara, yang rakyatnya sedang tersulut api  kebencian karena alasan-alasan konyol, kini kini tengah tenggelam dalam  malapetaka. Ketakutan yang terjadi di negara-negara yang memiliki  sejarah, budaya, dan struktur social yang berbeda, kemungkinan  disebabkan oleh alasan atau latar belakang yang berbeda antara satu  dengan yang lainnya. Meskipun demikian, hal ini merupakan bukti bahwa  yang menjadi penyebab dasar dari semua permasalahan ini adalah  “berpindah tempatnya” nilai-nilai moralitas Al-Qur’an, yang berdasar  pada konsep cinta, saling menghormati dan rasa kasih sayang. Sebagai  akibat dari kurangnya pemahaman terhadap agama, masyarakat muncul  menjadi masyarakat yang tidak takut kepada Allah dan terperdaya oleh  kebohongan bahwa mereka tidak akan dimintai “pertanggungjawaban” di  Akhirat kelak. Karena mereka mempunyai pemahaman yang salah bahwasanya  "saya tidak harus mempertanggungjawabkan segala tindakan yang saya  lakukan kepada orang lain", maka dengan mudahnya mereka bertindak tanpa  moralitas, belas kasih, dan hati nurani.
  Sangat tidak mungkin bagi seseorang yang  takut kepada Allah dan memahami nilai moralitas Islam untuk turut  mendukung tindakan kekerasan atau kejahatan bahkan menjadi bagian di  dalamnya. Karena itulah Islam merupakan solusi tepat bagi terorisme.  Ketika keluhuran nilai moral di jelaskan dalam Al-Qur’an, sangat  mustahil bagi masyarakat untuk mengkait-kaitkan kebenaran Islam dengan  mereka yang mendukung atau bergabung dalam kelompok-kelompok yang  bertolak pada kebencian, peperangan, dan kekacauan. Karena Allah telah  telah melarang tindak kejahatan:
  “Dan apabila ia berpaling (dari  kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan  merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai  kebinasaan.Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah",  bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka  cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu  tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (QS. Al-Baqarah, (2):205-206)
  Sebagaimana yang terlihat pada ayat di atas,  sangat tidak mungkin bagi seseorang yang takut kepada Allah memalingkan  pandangan dari tindakan sekecil apapun yang dapat membahayakan umat  manusia. Meskipun demikian, seseorang yang tidak percaya kepada Allah  dan hari akhir, akan dengan mudahnya melakukan segala tindak kejahatan,  karena dia berpikir bahwa dia tidak harus bertanggung jawab terhadap  apapaun atau siapapun.
  Hal pertama yang perlu dilakukan untuk  menyelamatkan dunia dari bencana terorisme yang terjadi sekarang ini  adalah dengan memanfaatkan pendidikan untuk menghilangkan  keyakinan-keyakinan anti-agama yang menyimpang, yang dikemukakan atas  nama Agama serta mengajarkan masyarakat akan kebenaran nilai-nilai moral  Qur’ani dan rasa takut pada Allah.
Dec 06, 2010
 
 
 
 
0 comments:
Posting Komentar