SUMBER:http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Etc/Mantiq.html
Setiap qadhiyyah terdiri dari tiga unsur: 1) mawdhu', 2)          mahmul dan 3) rabithah (hubungan antara mawdhu' dan mahmul).          Berdasarkan masing-masing unsur itu, qadhiyyah dibagi          menjadi beberapa bagian.
Berdasarkan rabithah-nya, qadhiyyah dibagi menjadi dua:          hamliyyah (proposisi kategoris) dan syarthiyyah (proposisi          hipotesis).
Qadhiyyah hamliyyah adalah qadhiyyah yang terdiri dari          mawdhu', mahmul dan rabithah.
Lebih jelasnya, ketika kita membayangkan sesuatu, lalu          kita menilai atau menetapkan atasnya sesuatu yang lain, maka          sesuatu yang pertama disebut mawdhu' dan sesuatu yang kedua          dinamakan mahmul dan yang menyatukan antara keduanya adalah          rabithah. Misalnya: "gunung itu indah". "Gunung" adalah          mawdhu', "indah" adalah mahmul dan "itu" adalah rabithah          (Qadhiyyah hamliyyah, proposisi kategorik)
Terkadang kita menafikan mahmul dari mawdhu'. Misalnya,          "gunung itu tidak indah". Yang pertama disebut qadhiyyah          hamliyyah mujabah (afirmatif) dan yang kedua disebut          qadhiyyah hamliyyah salibah (negatif).
Qadhiyyah syarthiyyah terbentuk dari dua qadhiyyah          hamliyah yang dihubungkan dengan huruf syarat seperti,          "jika" dan "setiap kali".
Contoh: jika Tuhan itu banyak, maka bumi akan hancur.          "Tuhan itu banyak" adalah qadhiyyah hamliyah; demikian pula          "bumi akan hancur" sebuah qadhiyyah hamliyah. Kemudian          keduanya dihubungkan dengan kata "jika". Qadhiyyah yang          pertama (dalam contoh, Tuhan itu banyak) disebut muqaddam          dan qadhiyyah yang kedua (dalam contoh, bumi akan hancur)          disebut tali.
Qadhiyyah syarthiyyah dibagi menjadi dua: muttasilah dan          munfasilah. Qadhiyyah syarthiyyah yang menggabungkan antara          dua qadhiyyah seperti contoh di atas disebut muttasilah,          yang maksudnya bahwa adanya "keseiringan" dan "kebersamaan"          antara dua qadhiyyah. Tetapi qadhiyyah syarthiyyah yang          menunjukkan adanya perbedaan dan keterpisahan antara dua          qadhiyyah disebut munfasilah, seperti, Bila angka itu genap,          maka ia bukan ganjil. Antara angka genap dan angka ganjil          tidak mungkin kumpul.
Macam-macam Qadhiyyah
24 Apr 2011
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
 
 
0 comments:
Posting Komentar