sumber:  http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Etc/Mantiq.html
Kita sepakat bahwa masih banyak hal yang belum kita          ketahui (majhul). Dan sesuai dengan fitrah, kita selalu          ingin dan mencari tahu tentang hal-hal yang masih majhul.          
Pertemuan lalu telah dibahas bahwa manusia memiliki ilmu          dan pengetahuan (ma'lûm), baik tashawwuri ataupun          tashdiqi. Majhul (jahil) sebagai anonim dari ma'lûm          (ilmu), juga terbagi menjadi dua majhul tashawwuri dan          majhul tashdiqi. Untuk mengetahui hal-hal majhul tashawwuri,          kita membutuhkan ma'lûm tashaswwuri. (Lihat definisi          berpikir. Pencarian majhul tashawwur dinamakan "had" atau          "ta'rif".
Had/ta'rif adalah sebuah jawaban dan keterangan yang          didahului pertanyaan "Apa?".
Saat menghadapi sesuatu yang belum kita ketahui (majhul),          kita akan segara bertanya "apa itu?". Artinya, kita bertanya          tentang esensi dan hakikat sesuatu itu. Jawaban dan          keterangan yang diberikan adalah had (definisi) dari sesuatu          itu.
Oleh karena itu, dalam disiplin ilmu, mendefinisikan          suatu materi yang akan dibahas penting sekali sebelum          membahas lebih lanjut masalah-masalah yang berkaitan          dengannya. Perdebatan tentang sesuatu materi akan menjadi          sia-sia kalau definisinya belum jelas dan disepakati. Ilmu          mantiq bertugas menunjukkan cara membuat had atau definisi          yang belum jelas dan disepakati. Ilmu          mantiq bertugas menunjukkan cara membuat had atau definisi          yang benar.
Hudud dan Ta'rifat
24 Apr 2011
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
 
 
0 comments:
Posting Komentar