Harga diri adalah salah satu kata kunci dalam kehidupan seorang muslim. seseorang yang memiliki harga diri akan berjuang mendapatkan yang terbaik disertai keyakinan bahwa Allah-lah yang akan memberikan pertolongan dan bimbingan kepadanya.
Misalnya, ketika kita hendak membangun mesjid atau lembaga da'wah. Sekiranya kita tidak yakin bahwa Allah akan memberikan jalan bagi orang yang ingin memakmurkan rumah-Nya, niscaya kita dengan mudah menukarkan harga diri dan kehormatan kita dengan kepingan uang logam, yang mungkin nilainya lebih kecil daripada yang diberikan kepada pengemis atau penjaga WC umum. Kita akan dengan rela mencampakkan rasa malu dengan tubuh terpanggang panas matahari berjalan dari pintu ke pintu, berdiri di pinggir jalan , atau mengetuk pintu-pintu kaca mobil di perempatan jalan. Padahal, "Yadul 'ulya khairun min yadissulfa" Tangan di atas jauh lebih baik daripada tangan di bawah.
Mengapa semua ini bisa terjadi? sebenarnya keadaan inibisa dimengrti.
Umat islam saat ini baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Ketika terjaga, ternyata orang lain telah banyak berbuat, sudah melangkah begitu jauh, dan sudah memiliki banyak bekal untuk bersaing. akibatnya, kita bisa lihat sendiri secara lahiriah, kita masih memiliki banyak kelemahan baik dari segiSDM, dana, kesempatan, maupun strategi untuk berrsaing dengan umat lain.
Oleh sebab itu, kalau ada yang perlu di khawatirkan, maka, hanya satu yang perlu kita khawatirkan. Yaitu, TIDAK MENDAPATKAN PERTOLONGAN ALLAH. Hal inilah yang sebenarnya membuat harga diri kita tercabik-cabik.
Kalaupun kita memilih berjuang dengan tetap menjaga harga diri, tidak dengan meminta-minta, sementara jalan berwirausaha belum membuahkan hasil, lalu siapa yang kita andalkan? Hendaklah kita selalu menjadi orang yang selalu rundu akan pertolongan Allah.. Biarlah Dia yang mengatur segalanya. Biarlah kita yang menjadi bagian dari rencana dan strategi Allah. Dengan begitu, kita akan bisa meraih sukses dalam bidang apapun, sekaligus derajat dan kemuliaan harga diri kita tetap terpelihara. Jadi, yang harus kita lakukan sekarang adalah mencari pertolongan allah, dengan cara berjuang sekuat-kuatnya agar kita bisa menjadi orang yang layak ditolong oleh-Nya. Tapi, bukankah untuk sampai ke arah itu amat berat? Nah, disinilah letak kesalahan kita: menganggap berat sesuatu yang belum kita mulai. Padahal, Allah sama sekali tidak mempersulit kita. Kita sendiri yang justru menghalangi pertolongan Allah.
Karenanya, agar kita menjadi orang yang tidak menghalangi pertolongan Allahh, rahasianya adalah membersihkan dan meluruskan niat. Misal, ketika kita ingin berwiausaha, niatkanlah karena ingin memiliki harga diri, tidak menjadi beban bagi orang lain. Kemudian, mudah-mudahan usaha kita bisa menjadi da'wah. Selanjutnya, diharapkan banyak orang yang ikut bergabung, sehingga mereka mendapatkan rezeki yang jelas kehalalnnya.
Lalu, apa syaratyang harus kita penuhi untuk menjadi orang yang layak ditolong oleh Allah SWT?Jawabannya adalah, berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengenalan diri kepada AllahSWT. Hendaklah segala yang kita lakukan ditujukan untuk mendekatkan diri kepadanya. sikap ini pada akhirnya akan membawa seseorang pada sifat tawakkalSekiranya kita sudah memiliki kesanggupan semacam ini, apa lagi yang harus kata cemaskan???? Parcayalah!!! Jaminan Allah itu pasti(QS at-THALAQ [65]:2-3)
Misalnya, ketika kita hendak membangun mesjid atau lembaga da'wah. Sekiranya kita tidak yakin bahwa Allah akan memberikan jalan bagi orang yang ingin memakmurkan rumah-Nya, niscaya kita dengan mudah menukarkan harga diri dan kehormatan kita dengan kepingan uang logam, yang mungkin nilainya lebih kecil daripada yang diberikan kepada pengemis atau penjaga WC umum. Kita akan dengan rela mencampakkan rasa malu dengan tubuh terpanggang panas matahari berjalan dari pintu ke pintu, berdiri di pinggir jalan , atau mengetuk pintu-pintu kaca mobil di perempatan jalan. Padahal, "Yadul 'ulya khairun min yadissulfa" Tangan di atas jauh lebih baik daripada tangan di bawah.
Mengapa semua ini bisa terjadi? sebenarnya keadaan inibisa dimengrti.
Umat islam saat ini baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Ketika terjaga, ternyata orang lain telah banyak berbuat, sudah melangkah begitu jauh, dan sudah memiliki banyak bekal untuk bersaing. akibatnya, kita bisa lihat sendiri secara lahiriah, kita masih memiliki banyak kelemahan baik dari segiSDM, dana, kesempatan, maupun strategi untuk berrsaing dengan umat lain.
Oleh sebab itu, kalau ada yang perlu di khawatirkan, maka, hanya satu yang perlu kita khawatirkan. Yaitu, TIDAK MENDAPATKAN PERTOLONGAN ALLAH. Hal inilah yang sebenarnya membuat harga diri kita tercabik-cabik.
Kalaupun kita memilih berjuang dengan tetap menjaga harga diri, tidak dengan meminta-minta, sementara jalan berwirausaha belum membuahkan hasil, lalu siapa yang kita andalkan? Hendaklah kita selalu menjadi orang yang selalu rundu akan pertolongan Allah.. Biarlah Dia yang mengatur segalanya. Biarlah kita yang menjadi bagian dari rencana dan strategi Allah. Dengan begitu, kita akan bisa meraih sukses dalam bidang apapun, sekaligus derajat dan kemuliaan harga diri kita tetap terpelihara. Jadi, yang harus kita lakukan sekarang adalah mencari pertolongan allah, dengan cara berjuang sekuat-kuatnya agar kita bisa menjadi orang yang layak ditolong oleh-Nya. Tapi, bukankah untuk sampai ke arah itu amat berat? Nah, disinilah letak kesalahan kita: menganggap berat sesuatu yang belum kita mulai. Padahal, Allah sama sekali tidak mempersulit kita. Kita sendiri yang justru menghalangi pertolongan Allah.
Karenanya, agar kita menjadi orang yang tidak menghalangi pertolongan Allahh, rahasianya adalah membersihkan dan meluruskan niat. Misal, ketika kita ingin berwiausaha, niatkanlah karena ingin memiliki harga diri, tidak menjadi beban bagi orang lain. Kemudian, mudah-mudahan usaha kita bisa menjadi da'wah. Selanjutnya, diharapkan banyak orang yang ikut bergabung, sehingga mereka mendapatkan rezeki yang jelas kehalalnnya.
Lalu, apa syaratyang harus kita penuhi untuk menjadi orang yang layak ditolong oleh Allah SWT?Jawabannya adalah, berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengenalan diri kepada AllahSWT. Hendaklah segala yang kita lakukan ditujukan untuk mendekatkan diri kepadanya. sikap ini pada akhirnya akan membawa seseorang pada sifat tawakkalSekiranya kita sudah memiliki kesanggupan semacam ini, apa lagi yang harus kata cemaskan???? Parcayalah!!! Jaminan Allah itu pasti(QS at-THALAQ [65]:2-3)
0 comments:
Posting Komentar